Pemilu tahun 1971 adalah pemilihan umum kedua paska revolusi 1945, setelah sebelumnya pemilihan umum pertama dalam sejarah Indonesia digelar pada tahun 1955. Banyak perdebatan antara pakar-pakar sejarah politik tentang kadar demokrasi dalam pemilu 1971 ini, melihat banyaknya indikator sebuah pemilihan umum demokratis yang tidak tidak terpenuhi atau bahkan ditinggalkan sama sekali. Hal ini tidak terlepas dari proses transisi kepemimpinan yang diawali oleh peristiwa berdarah Gestapu. Peristiwa ini yang kemudian membuat politik Indonesia disebut-sebut masuk kedalam sebuah era pretorianisme militer, sebuah era dimana militer selalu mempunyai peran penting dalam menjaga serta mempertahankan kekuasan.