Monday, October 26, 2015

Tarian Cahaya

Suatu hari seorang sahabat yang tidak bisa melihat sekaligus pintar berdebat datang ke seorang Guru. Ia minta diterangkan soal cahaya. Asal cahaya bisa ia rasakan, sentuh, cium baunya, ia akan percaya bahwa cahaya itu ada. Di akhir permintaannya, orang buta ini mengeluh sambil marah-marah: “orang-orang kebanyakan menuduh saya buta cahaya, padahal merekalah yang bohong soal cahaya”.
 
Pengetahuan Yang Membutakan
 
Dalam kadar dan bentuk yang berbeda, manusia kebanyakan seperti orang buta di atas. Menduga kehidupan hanya seluas mata memandang, hanya sejauh apa yang bisa dipikirkan, hanya sesempit perasaan. Dan bahayanya, berbekalkan wawasan yang terbatas kemudian menyerang dan menghakimi orang.

Dalam keadaan demikian, pengetahuan bukan menjadi sumber cahaya, sebaliknya ia menjadi sumber kegelapan. Kalau filsuf Descartes menulis “saya berfikir maka saya ada”, orang-orang jenis ini kalau tidak terbimbing baik bisa jatuh ke jurang berbahaya dalam bentuk “saya berfikir maka saya menyerang”. Di tangan manusia seperti ini, pengetahuan menjadi senjata yang sangat melukai. Itu sebabnya pengikut Socrates mengembangkan dialog Socrates. Sebentuk pertukaran pengetahuan yang dilakukan dengan cara yang sangat santun, ia dimulai dengan niat saling berbagi cahaya, ia jauh dari sikap bermusuhan dan saling menyerang. Dialog Socrates dilakukan mengikuti hukum alam, telinga ada dua, mulut ada satu. Artinya, seseorang belajar mendengar dua kali lebih banyak dibandingkan berbicara. Dengan cara ini, pengetahuan tidak lagi membutakan.

Pengetahuan Yang Menerangi

Kembali ke cerita orang buta di awal cerita yang menyebut orang lain bohong soal cahaya, oleh Guru orang ini ditangani secara sangat baik dan halus. Dengan tenang Guru bergumam: “Hari ini bukan waktu baik untuk berdebat. Tapi saya punya seorang teman dekat sekaligus dokter spesialis mata. Tolong Anda pergi ke sana, sepulang dari sana baru ada waktu baik untuk berdialog”.

Beberapa waktu kemudian, setelah orang buta ini bisa melihat, ia lari mencium kaki Guru dengan penuh rasa hormat, kemudian sambil berbisik ia bergumam: “ternyata cahaya itu ada”. Di tangan seorang Guru bijaksana, pengetahuan jauh dari kegelapan yang penuh penghakiman, pengetahuan menjadi cahaya yang sangat menerangi. Dan pengetahuan yang menerangi dimulai dengan pertanyaan siapa diri ini. Dengan pengetahuan akan diri, kemudian seseorang bisa melangkah sesuai dengan panggilan alami masing-masing.

Keadaannya mirip dengan memasuki hutan tua kehidupan. Jika Anda seorang nelayan, cari danau tempat Anda memancing. Bila Anda seorang tukang kayu, cari pohon kering untuk dipotong. Tanpa pengetahuan akan diri, kebanyakan orang akan tersesat di hutan tua kehidupan. Itu sebabnya, sebelum berdialog dengan orang buta di atas, Guru mengirim orang buta tadi ke dokter mata.

Anda Adalah Cahaya
 
Dibimbing oleh pengetahuan akan diri, kemudian seseorang akan lebih mudah melangkah. Ia sesederhana supir yang menikmati sekali pekerjaannya menyetir mobil, tukang masak yang menyatu dengan kesehariannya yang memasak. Itu sebabnya, seorang Guru zen menjelaskan meditasi secara sederhana tapi sangat mendalam: “meditasi adalah makan tatkala lapar, minum saat haus”.
 
Sederhananya, apa pun kesehariannya ingat selalu untuk menyatu dengan kekinian. Dalam pesan yang sering diungkapkan di kelas-kelas meditasi: “terima, mengalir, senyum”. Dengan pengalaman kebersatuan seperti ini, Anda adalah cahaya. Serupa dengan cahaya listrik yang mensintesakan positif dan negatif, dalam pendekatan meditatif seperti ini semua bentuk pengalaman kekinian disintesakan. Dan tidak perlu terkejut kalau kemudian Anda bisa melihat cahaya, tidak perlu terkejut jika pengetahuan Anda demikian bercahaya.

Di jajaran Guru yang sudah berjumpa cahaya, membadankan cahaya, memancarkan cahaya, kerap terdengar pesan seperti ini: “bila orang biasa suka melihat cahaya, Guru bijaksana suka memancarkan cahaya”. Dan diantara demikian banyak cahaya yang dipancarkan, kebaikan adalah yang paling kerap dipancarkan. Dan setiap jiwa yang kerap memancarkan cahaya, suatu hari bisa mengerti ternyata kehidupan adalah sebuah tarian cahaya.
 
Sumber : http://gede-prama.blogspot.co.id/2014/05/TarianCahaya.html

Monday, October 19, 2015

Apa itu Teman ?

Pernahkah anda berpikir apa itu teman apakah dia yang selalu menjadi orang terdekat kita dialah teman apakah dia yang selalu menbantu kita dialah teman ataupun dia yang selalu menbuat kita bahagia dialah teman.



Menurut penulis sendiri makna teman terlalu dipersempit ketika kita hanya membatasinya sedemikian sesungguhnya teman adalah bagian dari kita teman akan selalu ada dan menjadi bagian dari cerita kita.

Belajar dari HC Andersen

Masihkah kamu ingat dengan kisah itik yang buruk rupa? 
Diceritakan ada seekor anak angsa yang hidup bersama dengan itik-itik yang warna bulunya berbeda. Oleh karena kulitnya berbeda maka si anak angsa ini pun sering kali ditertawakan dan diperlakukan secara berbeda. Dibutuhkan waktu yang begitu lama hingga akhirnya si anak angsa ini menyadari bahwa ia tidaldah jelek. Hanya saja ia tidak berasal dari kawanan itik itu, tetapi dari kawanan angsa. 
 
Ya, begitulah kira-kira kisah si anak itik buruk rupa. Tahukah kamu siapa pengarangnya? Pengarangnya adalah penulis cerita anak terkenal dari Denmark, Hans Christian Andersen atau populer dengan nama HC Andersen. Namun, belakangan akhirnya diketahui Bahwa kisah anak itik buruk rupa adalah kisah pribadi HC Andersen ini. Rupa-rupanya, melalui kisah ini, HC Andersen bercerita tentang dirinya sendiri. SelamaBertahun-tahun, ia minder dengan dirinya. Ia minderDengan hidungnya yang terlalu mancung dan lancip, lekuk mukanya yang jelek. Singkat cerita, HC Andersen, dulunya adalah anak yang sangat minder. Namun, akhirnya kemampuannya menulis cerita mengubah segalanya.

Sunday, October 18, 2015

SEKARMAJI MARIJAN KARTOSUWORYO : PEMBERONTAK ATAU PEJUANG

Masih ingat dengan Sekarmaji Marijan Kartosuworyo (SMK)? Ia terlibat dalam beberapa organisasi pergerakan yang dibentuk oleh para pemuda Indonesia pada saat itu, seperti Jong Islamic Bond. Ia berguru pendidikan agama pada HOS Tjokroaminoto yang juga guru agama dari Soekarno, seorang tokoh pergerakan Syarikat Islam.

Nama SMK tidak muncul dalam dokumen atau buku-buku sejarang perjuangan bangsa, padahal ia juga menjadi bagian yang ikut andil dalam perumusan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai konsumen sejarah, kita lebih disuguhi oleh informasi bahwa Ia merupakan tokoh pemberontak yang berasal dari Jawa Barat. Ia adalah Imam besar Negara Islam Indonesia yang diproklamirkannya saat NKRI sedang vacuum of power. Secara geografis, Indonesia saat itu hanya Jogjakarta saja, sementara daerah lainnya termasuk ke dalam Negara persemakmuran atau Serikat.

Keahlian Tidaklah diperoleh dalam Satu Hari

KISAH ini dimulai ketika mesin produksi milik perusahaan yang berlokasi di Negara miskin mengalami kerusakan. Semua mesin produksi mati total. Tidak ada satu ahlipun dari negeri miskin itu mampu memperbaiki mesin tersebut. Akhirnya, pemilik perusahaan mendatangkan sang ahli dari Negara maju.

Perbaikan mesin pun dimulai. Sang ahli hanya mengamati semua mesin lalu akhirya dia memutar dua mur di mesin control. Mesin berjalan normal kembali

Melihat Pengelolaan Sampah di Luar Negeri

Senang ketika berdebat dan sekaligus tukar pendapat soal sampah. Ada yang berpendapat bahwa kita harus mengurangi penggunaan barang-barang bukan alami agar mengurangi sampah-sampah tersebut. Karena alasan bahwa sampah-sampah itu perlu waktu lama untuk diolah oleh alam, katanya perlu ratusan atau ribuan tahun. Ada lagi yang berpendapat barang-barang tersebut biarlahh tetap ada selama masih dalam kondisi yang wajar, sekarang tingggal bagaimana kita punya manajemen sampah yang baik, agar sampah-sampah tersebut bukan dikembalikan ke alam, tetapi kita yang harus mengelolanya. Alam hanya akan mengolah sampah alaminya. Untuk produk hasil olahan manusia yang menggunakan bahan kimia ya lebih baik gunakan cara yang sama untuk mengelolanya atau mendaurulangnya. Pendapat kedualah yang saya pertahankan ketika berdebat, karena daripada kita sibuk dan pusing membuat bagaimana membuat barang dari bahan alami, lebih baik kita menyadarkan diri untuk hidup tertib, untuk sadar lingkungan agar tidak merusak alam dengan membuang sampah tidak pada tempatnya.

Setahu saya, produk-produk yang dibuat dari bahan baku alami justru malah merusak alam, karena untuk meningkatkan produksinya, bahan baku yang diperoleh dari alam diambil secara besar-besar tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Tahu soal bahan pembuat kertas? Kertas dibuat dari pohon pinus, bayangankan bila permintaan kertas meningkat, berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk mencukupi kebutuhan produksi? Berapa hektar paru-paru dunia dirusak, sedangkan untuk mengembalikan pepohonan kembali kekondisinya semula membutuhkan waktu yang cukup lama. Itu hanya satu contoh, bagaimana kalau semua barang konsumsi seperti itu bahan bakunya? Seberapa rusakkah alam kita ini?

Saturday, October 17, 2015

Menolak KKR, Mereproduksi Konflik

(Respons atas Rekomendasi Mendagri)

Oleh Zulfikar Muhammad

SEMANGAT para pegiat demokrasi Aceh untuk mengaktifkan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) di wilayah ini akhirnya pudar sudah. Qanun Aceh No.17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, yang telah disahkan oleh DPRA dan Pemerintah Aceh pada Desember tahun lalu bukan hanya dimentahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Bahkan Qanun KKR ini bernasib naas karena Pimpinan DPRA yang notabenenya petinggi Partai PA, Partai Golkar, Parta Demokrat meminta komisi A DPRA untuk menunda pembentukan Panitia Seleksi KKR untuk waktu yang takterbatas.

Dalam surat klarifikasinya kepada Gubernur Aceh pada April lalu, Mendagri Gamawan Fauzi menegaskan bahwa Qanun KKR Aceh belum bisa diberlakukan di Aceh. Alasannya sangat membingungkan. Satu sisi Mendagri mengatakan bahwa Qanun KKR Aceh hanya bisa berlaku kalau sudah ada UU KKR sebagaimana ketentuan Pasal 229 UU No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Tapi di sisi lain ia mengatakan kalau persoalan Qanun KKR Aceh itu karena masalah substansi yang tidak sesuai dengan tata cara pembuatan peraturan daerah. Karena alasan itu, Mendagri meminta Gubernur Aceh berkoordinasi dengan DPR Aceh untuk merevisi qanun tersebut.

Polisi Tangkap Pelaku Penembakan di Aceh Singkil

SINGKIL - Polisi berhasil menangkap seorang pria diduga pelaku penembakan terhadap korban kerusuhan di Aceh Singkil, Jumat, 16 Oktober 2015, malam. Kerusuhan akibat bentrokan berdarah terjadi di Aceh Singkil, Selasa lalu.

Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi membenarkan adanya penangkapan tersangka penembakan itu.

"Kita mengamankan satu orang, tadi malam sudah kita tangkap. Tersangka sekarang sedang kita lakukan pemeriksaan," ujar Husein Hamidi saat diwawancarai awak media di Aceh Singkil, Sabtu, 17 Oktober 2015, sekitar pukul 14.30 WIB tadi.
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut