Gambar Spanduk Yang Menuliskan REFERENDUM.(Google Image)
ACEH LON SAYANG, ACEH LON MALANG. Begitulah suasana kehidupan di Aceh pasca pencabutan status Daerah Operasi Militer (DOM), pada 7 Agustus 1998. Harapan akan bisa menjalani kehidupan yang normal, tanpa takut terhadap aksi-aksi kekerasan, penculikan, maupun pembunuhan yang sempat terbersit di benak setiap orang Aceh hanya menjadi impian semu belaka. Penculikan dan pembunuhan secara misterius masih tetap terjadi. Bahkan tidak lama setelah itu, Baharuddin Jusuf Habibie, selaku Presiden Republik Indonesia saat itu, kembali meneruskan luka Aceh dari pendahulunya Mantan Presiden Soeharto. Penerapan operasi militer baru yang diberi nama “Operasi Wibawa” diterapkan lagi pada awal Januari 1999.
Kondisi Aceh yang semakin lama semakin tidak menentu ini membuat gerakan sipil dan tokoh masyarakat Aceh mulai meningkatkan perlawanannya. Berbagai aksi demonstrasi serta sumbangsih pemikiran untuk memberikan berbagai solusi politik sebagai upaya kompromi dengan pemerintah pusat pun dilakukan.
Puncaknya terjadi saat mahasiswa dan pemuda Aceh menggelar kongres perdananya. Kongres itu diberi nama Kongres Mahasiswa Pemuda Aceh Serantau (KOMPAS). 104 lembaga Mahasiswa, santri, pemuda, pelajar, district organization, pressure groups, dan lembaga solidaritas masyarakat Aceh yang ada di seluruh Aceh, luar Aceh, bahkan di luar negeri mengikuti kongres tersebut.
Kondisi Aceh yang semakin lama semakin tidak menentu ini membuat gerakan sipil dan tokoh masyarakat Aceh mulai meningkatkan perlawanannya. Berbagai aksi demonstrasi serta sumbangsih pemikiran untuk memberikan berbagai solusi politik sebagai upaya kompromi dengan pemerintah pusat pun dilakukan.
Puncaknya terjadi saat mahasiswa dan pemuda Aceh menggelar kongres perdananya. Kongres itu diberi nama Kongres Mahasiswa Pemuda Aceh Serantau (KOMPAS). 104 lembaga Mahasiswa, santri, pemuda, pelajar, district organization, pressure groups, dan lembaga solidaritas masyarakat Aceh yang ada di seluruh Aceh, luar Aceh, bahkan di luar negeri mengikuti kongres tersebut.